PENGUMUMAN

Diberitahukan untuk seluruh pembaca Kumpulan Cerpen Terjemahan,


Kini blog KCT akan pindah ke alamat berikut>> https://cerpenterjemahan.wordpress.com/


Untuk selanjutnya, kami akan memposting cerpen baru di sana. Segera setelah kami selesai mengedit cerpen yang lama, dan merepost ke halaman yang baru, blog ini akan kami hapus.


Terima Kasih dan sampai jumpa di halaman yang baru. ^^

Death By Scrabble





Death By Scrabble
(Mati Karena Scrabble)

Pengarang: Charlie Fish
Penerjemah: Harum Wibowo


Hari itu sangat panas and aku benci sekali dengan istriku.
Kami sedang bermain Scrabble. Seburuk itulah. Umurku empat puluh dua tahun, sungguh hari Minggu yang panas dan satu-satunya hal yang terpikirkan dalam hidupku saat ini hanyalah bermain Scrabble.
Aku seharusnya pergi ke luar, olahraga, menghambur-hamburkan uang, bertemu dengan orang-orang. Kurasa aku belum berbicara dengan siapapun selain istriku semenjak Kamis pagi. Pada hari Kamis tersebut aku berbicara dengan pengantar susu saja.
Huruf-huruf yang kudapat sangat kacau.
Aku memainkan BEGIN (mulai) dengan baik dan benar. Dengan huruf N berada di atas bintang pink. Dua puluh dua poin.
Kulihat expresi puas istriku saat dia menyusun huruf-hurufnya. Clack, clack, clack. Aku benci dia. Kalau saja dia tidak ada, aku pasti sedang melakukan sesuatu yang menyenangkan saat ini. Aku mungkin bisa mendaki gunung Kilimanjaro. Aku bisa membintangi film blockbuster Hollywood yang terbaru. Aku bisa mengarungi Vendee Globe dengan clipper1 60 kaki yang disebut New Horizons – entahlah, tapi aku pasti akan melakukan sesuatu.

Dia memainkan JINXED (dikutuk), dengan huruf J di atas ‘double-letter score’. 30 poin. Dia sudah mengalahkanku. Mungkin aku harus membunuhnya.
Andai saja aku punya huruf D, aku bisa memainkan MURDER (membunuh). Itu akan menjadi sebuah pertanda. Itu akan menjadi ‘izin’2.
Aku mulai menggigiti huruf U milikku. Aku tahu itu adalah kebiasaan yang buruk. Semua pinggiran huruf-hurufnya menjadi berjumbai. Aku memainkan WARMER (lebih hangat) untuk 22 poin, sebenarnya hanya agar aku tetap bisa menggigiti huruf U milikku.
Saat aku hendak mengambil huruf-huruf baru dari kantong, aku berpikir – huruf-huruf itu akan memberitahuku apa yang harus kulakukan. Jika aku mengeja KILL (membunuh) atau STAB (menusuk), atau namanya, atau apapun itu, aku akan melakukannya segera. Aku akan langsung menghabisinya.
Rak milikku ter-eja MIHZPA. Ditambah dengan huruf U yang ada di dalam mulutku. Sial.
Panas matahari menyerangku melaui jendela. Aku bisa mendengar suara serangga-serangga yang berdengung di luar. Kuharap itu bukan sekumpulan lebah. Sepupuku, Harold, pernah menelan seekor lebah saat dia berumur sembilan tahun, tenggorokannya membengkak dan dia akhirnya meninggal. Kuharap, kalau itu benar-benar sekumpulan lebah, mereka akan terbang ke dalam tenggorokan istriku.
Dia memainkan SWEATIER (lebih berkeringat), menggunakan semua huruf-hurufnya. 24 poin ditambah 50 poin bonus. Kalau saja hari itu tidak terlalu panas untuk bergerak, aku pasti sudah mencekiknya sekarang.
Aku semakin berkeringat. Kuharap akan ada hujan untuk menyejukkan udara. Saat pikiran itu melintas di kepalaku, aku menemukan sebuah kata yang bagus. HUMID (lembab) di atas ‘double-word score’, menggunakan huruf D dari JINXED. Huruf U-nya menciptakan suara cipratan kecil karena air liurku saat aku menaruhnya. 22 poin lagi. Kuharap dia mendapatkan huruf-huruf yang jelek3.
Dia bilang padaku kalau dia mendapatkan huruf-huruf yang jelek. Entah kenapa, aku jadi semakin membencinya.
Dia memainkan FAN (kipas), dengan huruf F di atas ‘double letter’, dan bangkit untuk mengisi ceret dan menyalakan AC.
Itu merupakan hari terpanas sepanjang sepuluh tahun belakangan dan istriku sedang menyalakan ceret listriknya. Inilah alasannya kenapa aku sangat membenci istriku. Aku memainkan ZAPS (suara sentruman listrik), dengan huruf Z di atas ‘double-letter’, dan istriku terkena sengatan listrik dari unit AC. Aku sangat puas melihatnya.
Dia duduk kembali dengan helaan nafas yang berat dan mulai mengatur huruf-hurufnya lagi. Clack clack. Clack clack. Aku merasakan kegusaran hebat membentuk di dalam diriku. Ada semacam racun yang secara perlahan menyebar melalui anggota-anggota tubuhku, dan ketika itu sampai di ubun-ubunku, aku akan segera meloncat dari kursiku, menumpahkan semua tile4 Scrabble di atas lantai, dan aku akan mulai memukulnya lagi, lagi, dan lagi.
Kemarahanku sampai ke ubun-ubunku  lalu meledak. Jantungku berdetak dengan kencang. Aku bermandikan peluh. Kurasa wajahku sebenarnya mengencang. Kemudian aku menghela nafas dalam-dalam, lalu duduk kembali di kursiku. Ceretnya mulai mengeluarkan suara seperti kereta api uap. Semakin kencang suaranya, semakin aku merasa kepanasan.
Dia memainkan READY (siap) di atas ‘double-word’ untuk 18 poin, lalu pergi untuk menuangkan teh untuknya sendiri. Tidak, aku tidak ingin teh.
Aku mencuri sebuah tile kosong5 dari kantong huruf ketida dia tidak melihatnya, dan melemparkan balik huruf V dari rak-ku. Dia melemparkan tatapan curiga padaku. Dia duduk kembali dengan segelas teh, membuat bekas melingkar di atas meja6, saat aku memainkan kata dengan delapan huruf: CHEATING (curang), menggunakan huruf A dari kata READY. 64 poin, termasuk 50 poin bonus, artinya aku mengalahkannya sekarang.
Dia bertanya kalau aku curang.
Aku amat sangat membencinya.
Dia memainkan IGNORE (mangabaikan) di atas ‘triple-word’ untuk 21 poin. Skor sementara adalah 153 poin untuknya, dan 155 poin untukku.
Uap naik dari cangkirnya, membuatku semakin merasa kepanasan. Aku mencoba membuat kata-kata mematikan dengan huruf-huruf yang ada di rak-ku, tapi kata terbaik yang dapat kususun adalah SLEEP (tidur).
Istriku tidur sepanjang waktu. Dia tertidur saat tetangga sebelah kami sedang bertengkar yang mengakibatkan rusaknya sebuah pintu, TV hancur, dan sebuah boneka Teletubby Lala dengan semua kapas-kapasnya keluar dari dalam. Kemudian dia marah-marah padaku karena bersikap murung keesokan harinya karena aku kurang tidur.
Andai saja ada jalan agar aku bisa menyingkirkannya.
Aku melihat kesempatan untuk menggunakan semua huruf-hurufku. EXPLODES (meledak), dengan menggunakan huruf X dari JINXED. 72 poin. Itu akan mengejutkannya.
Saat aku menaruh huruf terakhir, ada sebuah ledakan yang memekakkan telinga lalu AC-nya rusak.
Jantungku berpacu kencang, tapi bukan karena keterkejutanku oleh ledakan tadi. Aku tidak percaya – tapi itu tidak mungkin sebuah kebetulan. Huruf-hurufnya menjadi nyata. Aku memainkan kata EXPLODES, dan itu terjadi – AC-nya meledak. Dan sebelumnya, aku memainkan kata CHEATING ketika aku bermain curang. Dan ZAP ketika istriku tersengat listrik. Kata-kata itu menjadi kenyataan. Huruf-hurufnya memilih masa depan mereka. Seluruh permainannya dikutuk (JINXED).
Istriku memainkan SIGN (pertanda), dengan huruf N di atas ‘triple-letter’ untuk 10 poin.
Aku harus mencoba ini.
Aku harus memainkan sesuatu dan melihat jika itu akan benar-benar terjadi. Sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi, untuk membuktikan bahwa huruf-hurufnya berubah menjadi kenyataan. Rak-ku membentuk ABQYFWE. Itu tidak memberiku banyak pilihan. Aku mulai mengigiti huruf B milikku dengan kebingungan.
Aku memainkan FLY (terbang), menggunakan huruf L dari EXPLODES. Aku duduk menyandar di kursi dan menutup kedua mataku, menunggu sensasi naik ke udara dari kursiku. Menunggu untuk terbang.
Bodoh. Aku membuka mataku, dan ada seekor lalat (fly) di sana, mendengung di atas papan Scrabble, meluncur di suhu panas dari gelas teh yang hangat-hangat kuku. Itu tidak membuktikan apapun. Lalat itu bisa saja sudah ada di sana dari tadi.
Aku harus memainkan sesuatu yang tidak ambigu. Sesuatu yang tidak bisa disalahartikan. Sesuatu yang absolute dan pasti. Sesuatu yang membunuh.
Istriku memainkan CAUTION (berhati-hati/peringatan), menggunakan tile kosong untuk huruf N-nya. 18 poin.
Rak-ku terdapat AQWEUK, ditambah huruf B di mulutku. Aku terkesima dengan kekuatan huruf-hurufnya, dan frustasi karena aku tidak dapat memanfaatkannya. Mungkin aku harus berbuat curang lagi, dan mengambil huruf yang aku butuhkan untuk membentuk SLASH (menyayat) atau SLAY (membunuh).
Lalu aku mendapatkan sebuah ide. Kata yang sempurna. Sebuah kata yang sangat kuat, berbahaya, dan mengerikan.
Aku memainkan QUAKE (gempa) untuk 19 poin.
Aku penasaran jika kekuatan gempa itu akan sebanding dengan jumlah skor-nya. Aku dapat merasakan getaran energy yang sangat besar di urat nadiku. Aku sedang memerintahkan takdir. Aku memanipulasi takdir.
Istriku memainkan DEATH (mati) untuk 34 poin, sesaat setelah ruangan mulai bergetar.
Aku ter-engah karena keterkejutan dan dendam – dan huruf B yang sedari tadi kukunyah menyangkut di tenggorokanku. Aku mencoba untuk batuk. Wajahku menjadi merah, kemudian berubah menjadi biru pucat. Tenggorokanku membengkak. Darah keluar dari leher karena tercakar-cakar olehku. Gempa tersebut memuncak.
Aku jatuh ke lantai. Istriku hanya duduk di sana, memperhatikan.



˜ The End






Catatan Penerjemah:
Gunakan tombol kombinasi ‘CTRL+F’ lalu ketik nomor menurut catatan di bawah ini. Contoh: untuk mengetahui kata/kalimat yang mana membutuhkan penjelasan nomor dua, gunakan ‘CTRL+F’ lalu ketik ‘2’.

1)   ‘Clipper’: Sejenis kapal layar cepat, juga merupakan desain yang muncul pada abad ke 19. (lihat dengan pencarian gambar di google untuk lebih jelas. ^^)

2)   Karena si pria amat sangat membenci istrinya, sehingga kalau saja dia memainkan kata MURDER (membunuh), maka baginya itu adalah pertanda bahwa takdir mengizinkannya untuk membunuh istrinya.

3)   Baiklah, kalau-kalau saja kalian penasaran. Huruf2 jelek yang ada pada Scrabble biasanya yang jumlahnya sedikit, mempunyai nilai besar, dan susah untuk dirangkai dengan huruf2 lain. Seperti: X, Z, Q, V, dll.

4)   Sebenarnya ingin saya tulis ‘buah Scrabble’ tapi sepertinya setiap pemain Scrabble menyebutnya dengan nama yang berbeda-beda. Entahlah. I’m not sure myself. > <

5)   Tile kosong biasa juga disebut ‘blank’ atau ‘wild letter’. Tidak ada huruf yang tertera di atasnya seperti tile yang lain.

6)   Bekas yang biasa ditinggalkan saat kita menaruh sebuah gelas panas di atas meja. Bekas itu berbentuk bulat seperti cincin mengikuti bentuk bagian bawah gelas tersebut. Bisa juga tercipta karena noda teh atau kopi yang tumpah dari cangkir saat kita menaruhnya di atas meja.

No comments:

Post a Comment