TERSESAT DI KOTA KUCING
Haruki Murakami
Di stasiun Koenji, aku menaiki salah satu kereta cepat jalur
Chuo. Gerbong yang aku tempati kosong, dan aku satu-satunya penumpang di
gerbong tersebut. Hari ini aku tidak memiliki rencana atau kegiatan apapun sehingga
aku dapat pergi ke manapun dan melakukan apapun sesuka hatiku. Jam menunjukkan
pukul sepuluh pagi, dan karena sekarang adalah musim panas, udara di sekitarku
terasa sangat menyengat.
Kereta melaju melewati Shinjuku, Yotsuya,
Ochanomizu, dan akhirnya tiba di Stasiun Pusat Tokyo. Semua penumpang
berhamburan keluar kereta, begitu juga aku. Dengan langkah santai aku menuju ke
sebuah bangku yang berada di sudut taman stasiun. Aku duduk sambil menjulurkan
kedua kakiku yang terasa sangat penat karena lelah seharian dalam perjalanan panjang
dari sebuah tempat terpencil yang tenang bernama Shibuya menuju kota
metropolitan Tokyo.