Before/After
(Sebelum/Sesudah)
Pengarang: Mary
McCluskey
Penerjemah: Harum Wibowo
Dalam sekejap, kehidupan dapat berubah menjadi ‘Sebelum’
dan ‘Sesudah’. Sebuah panggilan telepon, berita mengejutkan bisa mewujudkannya.
Sesuatu selalu saja tetap menjadi peringatan. Bagi Joseph, seorang rekan di
kantor Chloe, hal itu akan terjadi saat dia memutar lagu Bach melalui stereo
sebelum suara decitan rem, gesekan logam, ambulans, rumah sakit.
"Aku mendengarkan Bach sekarang dan
berpikir: oh, ya, aku dulu suka itu.
Sebelumnya. Di kehidupanku yang lain."
Bagi adik Chloe, Anna, itu
adalah sampo badan.
Dia menceritakan kepada
Chloe tentang betapa panas showernya
dan uapnya yang membuat kacanya menjadi berembun. Dia berdiri di antara uap hangat, kemudian
mengendus aroma pinus dari sampo badan
baru
Badedas3 yang segar. Aroma harum pegunungan
dan sehatnya. Hanya beberapa detik
kemudian, jari-jarinya, sementara itu,
ditekan bolak-balik, menghaluskan kulitnya
ketika otaknya berputar tak karuan.
Tidak mungkin! Tapi ya, iya, betul. Kupikir iya. Sebuah benjolan.
Dan setelah
- kunjungan dokter, operasi, kemoterapi, rambut
rontok, penderitaan.
Chloe
akan diingatkan mengenai
percakapan ini
dalam empat menit lagi. Sekarang dia memilih
cangkir Cina
yang cantik,
Staffordshire, bermotifkan
mawar merah. Dia tusuk kantong tehnya dengan
sendok sementara dia menuangkan air mendidihnya
dan kemudian memutuskan
untuk mulai mencuci pakaian sambil menunggu tehnya meresap.
Baju
Dan sudah
dimuat di mesin cuci tapi dia malah menariknya keluar lagi, untuk mengibas-ngibaskannya.
Dia khawatir
kalau-kalau
sebuah ballpoint
tak bertuan mungkin
masih terletak
terlupakan di
dalam saku, meninggalkan pulau tinta yang tidak akan pernah
bisa dihilangkan. Saat ia kibaskan
kemejanya, sesuatu meloncat
keluar, mengapung seperti konfeti1
yang kemudian mendarat di
tutup pengering. Dia
mempelajarinya,
mengerutkan keningnya, sepasang
potongan tiket teater
Kota New York.
Awalnya ia
bingung. Kemudian ingat,
tentu saja, konferensi bisnis di Kota
New York.
Tujuh hari telah berlalu menjadi sepuluh hari, Dan telah kehabisan tenaga ketika sampai di rumah saat itu,
mengeluhkan tuntutan para klien,
percakapan yang
membosankan
bersama rekan-rekannya.
Chloe mempelajari tiket-tiket ini dengan rasa tidak percaya, seolah-olah ia sedang menonton dirinya sendiri di sebuah set film,
mengerutkan kening di depan
kamera. Tapi pikirannya
sedang menggelora dengan
pertanyaan-pertanyaan. Dan
tidak menceritakan kepadanya
tentang kunjungan
teater ini. Off-Broadway2 tampaknya tidak tepat,
sepertinya. Hedda
Gabler adalah pilihan
yang aneh untuk malam dengan
klien. Atau seorang kolega.
Dengan
keheningan yang
dingin, Chloe paham bahwa
sobekan-sobekan
ini akan mengarahkannya ke
pertanyaan-pertanyaan
yang
tak ingin
ditanyakannya, tetapi
tetap harus ditanyakan.
Itu akan mengarahkannya kepada jawaban yang tak ingin didengarnya.
Kemudian, sebuah
Keputusan
Absolute, kesepian.
Chloe
tahu,
sambil ia aduk tehnya, mengaduk apa yang sekarang mengental, seperti sup, bahwa dia sudah dalam ‘setelah’. Dia
melemparkan tehnya, menggapai teh celup segar, mulai membuat yang baru.
Tehnya,
meskipun baru diseduh, masih terasa kental dan apak.
Sekarang
dia mengerti, bahwa dia telah berpindah
tempat, meluncur menuju kehidupan yang lain.
Dia telah menyeberangi
garis solid itu. Teh Orange Pekoe Lipton telah menyatu dengan lagu St.Matthew’s Passion dari
Bach dan
Badedas dengan Aroma Orisinil,
agar bisa selamanya
berada di
‘sebelumnya’.
Dan tidak ada jalan
kembali.
~The End~
Catatan Penerjemah (T/L
Notes):
Gunakan tombol
kombinasi ‘CTRL+F’ lalu ketik nomer menurut catatn di bawah ini. Contoh: untuk
mengetahui kata/kalimat yang mana membutuhkan penjelasan nomer dua, gunakan
‘CTRL+F’ lalu ketik ‘2’.
1)
Potongan kecil kertas berwarna yang biasanya dilempar
ke arah pasangan pengantin usai upacara pernikahan. (Kamus Oxford edisi 11)
2)
Teater Off-Broadway adalah tempat
professional di Kota New York dengan kapasitas
bangku antara 100 dan 499. Teater ini lebih kecil dibandingkan dengan teater
Broadway. (http://en.wikipedia.org/wiki/Off-Broadway)
3)
Badedas adalah
nama merek shampo.
No comments:
Post a Comment